Sejumlah 3000 Paket Nasi Bebek Gratis Warnai CFD Perdana Kartasura, Banyak Warga Berdatangan

Nanang SN
Warga memadati jalan Slamet Riyadi Kartasura dalam pelaksanaan CFD Perdana.Foto:iNews/ Nanang SN

SUKOHARJO, iNewsJatenginfo.id - Rangkaian peringatan hari jadi ke-343 dengan Car Free Day (CFD) perdana, dan Festival Internasional Bebek Kartasura digelar tepatnya di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (17/9/2023) pagi. Ini menjadi sepenggal sejarah yang kembali tercatat.

Mengambil lokasi titik keramaian di sebagian jalan Slamet Riyadi dengan panjang sekira 1,5 kilometer, atau masuk dua wilayah kelurahan, yaitu Ngadirejo dan Kartasura, beragam aktifitas warga dilakukan disini mulai dari berolahraga ataupun sekedar bersantai menikmati suasana dan udara pagi.

Sejak pukul 05:30 pagi warga sudah mulai berdatangan ke arena CFD, kebanyakan mereka yang datang melakukan aktivitas  jalan santai bersama keluarga. Beberapa juga mengikuti senam bersama Bupati Sukoharjo Etik Suryani didampingi sejumlah pejabat, terutama dari Forkopimcam.

Dalam kegiatan perdana ini, keramaian masih didominasi warga yang berjalan kaki dan pelaku UMKM yang berjualan di sepanjang kawasan mulai dari kuliner seperti nasi liwet khas asal Sukoharjo, tahu hingga tempe.  Beberapa juga ada yang menggelar dagangan pernak-pernak asesoris, peralatan rumah tangga hingga mainan anak-anak.

Dari berbagai ragam aktifitas perdana CFD Kartasura itu, ada momentum yang paling ditunggu warga yakni pembagian nasi bebek yang merupakan bagian dari Festival Internasional Bebek Kartasura dengan tagline 'Bebek Kartasura Lezat Mendunia.

Sebanyak 3.000 paket nasi bebek gratis disiapkan untuk warga dengan cara menukarkan kupon yang sebelumnya sudah dibagikan oleh panitia. Kupon dengan nomor itu bisa ditukar nasi bebek di tenda-tenda khusus di titik-titik sepanjang CFD.

Hanya saja beberapa warga terlihat kebingungan saat akan menukarkan kupon lantaran ditolak oleh panitia yang berada di tenda penukaran. Usut punya usut, warga yang ingin menukarkan kupon itu, ternyata datang ditenda yang salah. Oleh panitia kemudian ditunjukan tenda yang benar sesuai nomor kupon dimaksud.

"Kulo pun mlampah saking kilen terus ken ngetan tapi mboten saget ngijolne kupon (saya sudah jalan dari barat disuruh ke timur tapi tidak bisa menukarkan kupon). Nggihpun mboten nopo-nopo (ya sudah tidak apa-apa)," kata seorang ibu bernama Yani yang mengaku warga Endronatan, Kartasura, yang membawa dua kupon nomor 0192, dan 0195.

Ibu tersebut tidak sendiri, warga lainnya bernama Harjanti (55) dari Ngadijayan, Kartasura, yang memegang dua kupon nomor 2612 dan 2613, juga mengaku bingung mau menukarkan kupon nasi bebek gratis itu.

"Kulo malah bingung, dek wau saking kilen mriko sanjange pun telas, terus kulo ken mriki. Tapi nggeh mboten angsal. (Saya malah bingung, tadi dari barat sana katanya sudah habis, terus disuruh ke sini. Tapi juga tidak dapat)," katanya saat ditemui di tenda penukaran depan toko modern Superindo.

Meskipun gagal mendapat paket nasi bebek gratis, dua ibu-ibu tersebut mengaku tidak berkecil hati. Mereka juga menyambut baik kegiatan CFD yang mulai digelar di Kartasura itu. Setidaknya bisa sebagai sarana hiburan sekaligus olahraga di setiap hari Minggu.

Dimata Bupati Sukoharjo Etik Suryani, secara umum pelaksanaan CFD Kartasura perdana telah berjalan dengan baik dan sukses mendatangkan warga hingga nyaris penuh sesak. Termasuk juga  penyelenggaraan Festival Internasional Bebek Kartasura, dinilai berhasil.

"Jadi bapak ibu semuanya, tentunya kami berharap, nanti bisa dipublikasikan bahwa Sukoharjo punya kuliner selain nasi Liwet, Tengkleng, Gempol Pleret, ada bebek yang sangat istimewa dari Kartasura," kata Etik.

Disisi lain, Bupati juga mengingatkan kepada pihak -pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan CFD serta masyarakat, untuk selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Selaku bagian dari penyelenggara festival,  Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Raden Mas Said, Rahmawan Arifin, sangat mengapresiasi dengan antusiasisme masyarakat terhadap festival kuliner khas Kartasura tersebut.

 "Tidak hanya bebek, kuliner khas Kartasura seperti tahu, juga bisa dibranding di kemudian hari. Berbagai jenis ragam makanan menjadi konsumsi masyarakat di kota bekas Kraton Kartasura ini memiliki peninggalan sejarah tinggi," ujarnya.

Sementara, Ketua Panitia HUT ke-343 Kartasura, Ruthsahaya Sapujiati atau biasa dengan panggilan Iput menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah mensupport pelaksanaan CFD, juga gelaran wayang kulit semalam suntuk hingga festival bebek internasional Kartasura.

"Dengan festival  ini diharapkan Kartasura memiliki ikon khusus destinasi wisata, khsususnya dibidang kuliner," pungkasnya.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network