YOGYAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Pendidikan NonFormal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Didik Suhardi mnenguraikan tedapat tujuh tantangan pendidikan Muhammadiyah.
Didik menyebutkan tantangan yang pertama terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sejak diterapkanya kebijakan zonasi.
“Tantangan ini tidak hanya dihadapi oleh sekolah negeri tetapi juga sekolah swasta. Oleh karena itu, Muhammadiyah berharap PPDB dapat mencakup seluruh jenis sekolah dan diharapkan dapat menjadi kebijakan nasional. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan para penyelenggara pendidikan swasta juga harus ikut berperan aktif,” imbuhnya pada Rakernas Dikdasmen PNF se-Indonesia bertajuk ‘Meneguhkan Visi, Mengembangkan Kolaborasi, Menghadirkan Transformasi’ yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 28-30 Juli 2023.
“Tantangan kedua adalah adaptasi teknologi menjadi hal yang tak terhindarkan dalam dunia pendidikan saat ini. Diperlukan digitalisasi pendidikan agar peserta didik dapat bersaing dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Penggunaan teknologi dalam pendidikan juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pembelajaran dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi peserta didik,” lanjut Didik.
Didik menyebutkan Majelis Dikdasmen PNF telah mengembangkan learning management system Edukasi Digital Muhammadiyah (EduMu) dan pangkalan data Sistem Informasi Dikdasmen PNF Muhammadiyah (SidikMu). Ia mendorong agar sekolah-sekolah Muhammadiyah memanfaatkannya demi kemajuan sekolahnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait