SRAGEN, iNewsJatenginfo.id - Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (DIMSA) mulai bertekad untuk menjadi Institusi pendidikan yang go Internasional. Hal ini digencarkan dengan berbagai kegiatan dan pembelajaran yang ada di Ponpes dan Madrasah.
Bahkan DIMSA telah berhasil menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Diskusi yang bertempat di meeting room Ponpes DIMSA tersebut di ikuti oleh Direktur Ponpes Ali Rosyidhi, Wakil Direktur Ponpes Wibowo Juli Saputro, Kepala MA DIMSA Fuad Ibrahim, para guru bersama dengan perwakilan dari kantor Internasional UMS.
“Harapan kami santri DIMSA termotivasi untuk belajar bahasa internasional, termasuk Bahasa Arab” tutur Ali Rosyidhi.
Tidak hanya diksusi, di hari yang sama DIMSA menggelar (International Cultural Sharing and Islamic Olympiad) ICSIO yang terdiri rangkaian seminar dan talkshow tentang urgensi Pendidikan dan bahasa Arab serta pengenalan budaya Timur Tengah.
Bahkan dalam diskusinya juga menghadirkan native dari tiga negara di Timur Tengah, yaitu Palestina, Yaman, dan Mesir. Ketiganya menyampaikan isu-isu pendidikan islam yang tengah dihadapi di negaranya. Hasil diskusi diharapkan mampu menjadi inovasi guna mengembangkan Ponpes Dimsa menuju taraf internasional.
Rangkaian kegiatan tersebut diikuti tidak hanya oleh Guru dan siswa Ponpes DIMSA saja, tetapi juga mengundang guru dan siswa dari beberapa sekolah se-Solo Raya dan Ngawi. Hal ini diharapkan mampu mendorong para pengajar untuk menjadi penyalur informasi bagi para santrinya.
Memperluas khasanah wawasan dan budaya bagi para santrinya, serta menjadi role modele ditempatnya mengajar. Sehingga Ponpes dan Madrasah Aliyah Dimsa dapat menjadi salah satu institusi unggul dengan internasionalisasi pendidikan.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait