SURAKARTA, iNewsJatenginfo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani berkesempatan hadir mendampingi Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Stadion Manahan Solo, Sabtu, (19/11/2022).
Puan hadir dihadapan para pimpinan Muhammadiyah ‘Aisyiyah serta para penggembira dari Indonesia dan mancanegara.
Usai pembukaan selesai, terpantau Puan Maharani bersama Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka kedapatan pulang menggunakan mobil bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Puan menyampaikan sosok calon ketua umum PP Muhammadiyah menurutnya.
"Semoga sukses terpilih ketua umum yang baik bagi Muhammadiyah yang berkemajuan," katanya.
Ketika Puan disinggung soal nama-nama calon ketua umum Muhammadiyah, ia mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin berkomentar. Namun, ia berpendapat bahwa calon-calon ketua umum Muhammadiyah akan terpilih sesuai dinamika yang ada.
"Ya itu kan dinamika dalam muktamar, ya saya meyakini bahwa yang terpilih seperti itu nanti memang pilihan warga persyarikatan Muhammadiyah," terangnya.
Selama berlangsungnya acara Muktamar di Solo, Puan berharap masyarakat dapat terus menjaga ketertiban yang berlaku. Selain itu, pihaknya juga berharap agar Muhammadiyah menentukan calon ketua umum yang baru.
"Kepada seluruh masyarakat yang hadir, terus jaga ketertiban, jaga kelancaran, sehingga Muhammadiyah bisa segera menentukan calon ketua umum untuk dilantik. Selain itu dijaga juga kebersihan kota Surakarta," pungkasnya.
Selanjutnya, Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam sambutannya di pembukaan Muktamar tadi pagi, dirinya menyinggung pentingnya kehadiran perempuan berkemajuan,"
“Di tengah kehidupan bangsa dan dunia yang masih diwarnai dengan konflik, kekerasan, diskriminasi, serta problem sosial-ekonomi termasuk yang dialami oleh perempuan, sungguh penting kehadiran perempuan berkemajuan,” ucapnya.
Noordjannah menyebut beberapa karakter perempuan berkemajuan yaitu yang mampu membawa nilai-nilai ajaran Islam yang damai, harmoni, menjunjung tinggi keadaban mulia, dan berwawasan wasathiyah-berkemajuan untuk terwujudnya peradaban utama yang rahmatan li-‘alamin.
Aisyiyah yang usianya sudah lebih dari seabad lamanya, telah digerakkan oleh para perempuan berkemajuan yang memiliki pemikiran dan pengetahuan yang maju, ikhlas, istikomah, komitmen tinggi, dan pengkhidmatan.
“Semua dilakukan dalam perjuangan dakwah yang luas melintas bagi pemajuan masyarakat dan bangsa,” ucap Noordjannah.
Aisyiyah menjadi salah satu organisasi perempuan berkemajuan terbesar di Indonesia, memiliki beberapa isu strategis yang harus mendapatkan perhatian.
“Dua di antara beberapa isu-isu strategis yang menjadi perhatian ‘Aisyiyah ialah perdamaian dan persatuan bangsa serta Pemilihan Umum yang berkeadaban,” tegasnya.
Maraknya berbagai bentuk konflik dan kekerasan, membuat penguatan perdamaian dan persatuan bangsa harus menjadi perhatian.
“Baik konflik struktural, konflik sosial, dan ketidakadilan serta yang lainnya semakin memprihatinkan dapat mengancam persatuan bangsa, yang di antara korbannya yang sering terjadi ialah perempuan dan anak,” tambahnya.
Hal tersebut sangat selaras dengan tema Muktamar 48 ‘Aisyiyah yakni “Perempuan Berkemajuan Mencerdaskan Peradaban Bangsa,” tema ini sangat penting dan menggambarkan arah pandangan Aisyiyah dalam perjuangan memajukan perempuan.
Noordjannah menyebut Muktamar ke-48 ini membahas “Risalah Perempuan Berkemajuan” yang merupakan pandangan Aisyiyah tentang perempuan berkemajuan.
Perempuan dikatakan berkemajuan jika alam pikiran dan kondisi kehidupan perempuan yang maju dalam segala aspek kehidupan tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi baik secara struktural maupun kultural sejalan dengan ajaran Islam.
“Perempuan berkemajuan dalam pandangan Islam adalah kehidupan perempuan yang memiliki derajat dan perlakuan yang sama mulia dengan laki-laki tanpa diskriminasi, yang ukuran kemuliaannya terletak pada ketakwaan, iman, ilmu, dan amal saleh,” tegasnya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait