KEBUMEN, iNewsJatenginfo.id - Setiap tanggal 7 November, masyarakat Indonesia selalu memperingati Hari Wayang Nasional. Selain wayang merupakan salah satu kesenian unik dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia, ternyata juga menarik perhatian dunia.
Puncaknya adalah wayang ditetapkan sebagai World Masterpiece of Oral Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO. Penetapan kesenian wayang sebagai Karya Agung Dunia Warisan Budaya Lisan Nonbendawi Manusia oleh UNESCO itulah yang kemudian sekarang diperingati sebagai Hari Wayang Nasional.
Menyambut peringatan Hari Wayang Nasional, Wakil Ketua DPRD provinsi Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono menginisiasi pementasan wayang kulit semalam suntuk dengan lakon "Semar Mbangun Kahyangan" oleh Ki Dalang Sunarko Hadi Warsono, yang digelar di desa Tlogowulung, kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Sabtu (5/11/2022).
Pementasan wayang kulit itu mampu mengobati kerinduan masyarakat yang lama tidak menyaksikan pertunjukan wayang secara langsung. Selain itu, pagelaran wayang kulit semalam suntuk itu, juga menggerakkan roda perekonomian rakyat, karena banyak pedagang tiban yang mendapatkan penghasilan dari banyaknya penonton.
Pentas wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Kahyangan” sangat menginspirasi, terutama ketokohan Semar sebagai simbol wong cilik, rakyat jelata, mencoba membangun Kahyangan. Kahyangan yang dimaksud Semar bukanlah istana megah (baca: tempat para dewa) melainkan untuk mengembalikan sikap pemimpin untuk berorientasi pada rakyatnya, dan membangun untuk kepentingan rakyat.
Ferry Wawan Cahyono menyatakan, makna peringatan Hari Wayang Nasional adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap wayang Indonesia.
"Wayang telah tumbuh dan berkembang menjadi aset budaya nasional. Wayang juga memiliki nilai tinggi dan sangat berharga dalam pembentukkan karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan bila kita bangga memperingati Hari Wayang Nasional," ujar Ferry.
Selain pementasan wayang kulit juga diselenggaran dialog budaya Media Tradisional "Nguri-uri Kebudayaan Jawa Tengah". Dialog menampilkan pembicara Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Wakil Ketua DPR Provinsi Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono, Anggota DPRD Kebumen Pawit Mandung, Kepala desa Tlogowulung Paerisan Akabar, dan Ketua Pusat Kajian Media dan Kebuayaan Teguh Hadi Prayitno, dengan moderator Septi Wulandari.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten Kebumen sepenuhnya mendukung dan membantu pelestarian berbagai kesenian tradisional termasuk diantaranya wayang kulit.
"Dukungan terhadap kesenian tradisional itu ada yang berupa bantuan langsung kepada kelompok seni, ada pula yang berupa sinergi pemkab bersama dengan berbagai pihak demi kemajuan kesenian di Kebumen. Kami berterimakasih atas upaya dari DPRD Jateng yang memfasilitasi pementasan wayang kulit ini," ujar Arif Sugiyanto.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait