BOYOLALI, iNewsJatenginfo.id - Akibat cuaca ekstrem akhir-akhir ini, masyarakat Kabupaten Boyolali, diimbau Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali untuk mewaspadai penyakit batuk dan flu (pilek) di wilayah tersebut.
Hal tersebut mengingat, saat ini cuaca sedang tidak menentu di tengah masuknya masim hujan.
Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali Puji Astuti mengatakan, penyakit batuk dan pilek di Boyolali saat cuaca ekstrem memang mendominasi atau kasusnya tertinggi dibanding kasus-kasus lainnya.
“Kami mencatat memasuki musim hujan ekstrem ini ada peningkatan jumlah kunjungan masyarakat ke seluruh puskesmas dan pasien yang paling banyak karena batuk dan pilek (Common Cold)," katanya, Kamis (13/10/2022).
Dijelaskan Puji, data yang dilaporkan dari seluruh puskesmas di Boyolali, kasus batuk pilek mencapai 21.570 laporan sepanjang Januari hingga September 2022. Dari data kasus penyakit batuk pilek sejak Juli hingga September 2022, mengalami kenaikan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada Juli penyakit batuk pilek di Boyolali mencapai 2.372 kasus, Agustus terjadi penambahan dengan total 3.804 kasus. Jumlah kasus batuk pilek pada September bertambah menjadi 4.070 kasus. "Sedangkan pada bulan ini, hingga Senin (10/10), kasus batuk pilek sudah mencapai 1.025 pasien," katanya.
Selain batuk pilek, kata dia, yang mendominasi kunjungan masyarakat ke puskesmas Boyolali secara umum meliputi hipertensi, myalgia, ispa, kunjungan hamil, dispepsi atau gangguan lambung, dan sakit kepala.
Editor : Iman Nurhayanto