Jalan Gajah di Semarang Sering Terjadi Genangan, Hendi Lakukan Penanganan

Agus Riyadi
Perbaikan jalan penghubung antara Jalan Arteri Soekarno-Hatta dan Jalan Majapahit.(ist)

SEMARANG, iNewsJatenginfo.id - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bersama jajarannya terus mengupayakan pembangunan maupun perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum yang ada di Kota Semarang. Salah satunya adalah proyek perbaikan Jalan Gajah Raya yang merupakan penghubung antara Jalan Arteri Soekarno-Hatta dan Jalan Majapahit maupun sebaliknya. Perbaikan tersebut berupa peningkatan atau peninggian ruas jalan.

“Jalan Gajah ini cukup padat dan dari laporan masyarakat yang masuk kalau pas hujan menjadi genangan. Kita sedang coba perbaiki ini mulai bulan Juli lalu. Semoga pembangunan ini dapat menanggulangi banjir ke depannya. Mudah-mudahan lancar, dapat segera selesai supaya warga bisa berjualan, bisa beraktivitas dengan nyaman,” terang Hendi, sapaan akrab wali kota belum lama ini.

Sejauh ini, progress perbaikan telah sampai tahap pembetonan dari sisi timur dan sudah mendekati selesai di pertigaan Jolotundo. Tahap selanjutnya dalam bulan Oktober akan dilakukan pembetonan K350 di depan sisi barat dari Jalan Gajah.

Kemudian pada bulan November akan dilakukan pengerasan bahu jalan. Oleh karena itu, sepanjang Jalan Gajah mulai dari Arteri Soekarno-Hatta sampai Jolotundo saat ini ditutup sementara sampai 7 November nanti.

“Proses pembebasan tanah masih terus diupayakan dan meski ini berpengaruh pada revisi desain proyek tapi kita tetap jalan terus (perbaikannya). Targetnya di akhir tahun 2022 proyek selesai sehingga Jalan Gajah dapat berfungsi dan melayani warga Kota Semarang,” tutup Hendi.

Sementara itu, Tunggul Hapsoro Adi, Kepala Bidang Pendayagunaan Infrastruktur Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang menjelaskan bahwa tidak mengalirnya aliran air di wilayah area Kelurahan Siwalan, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Pandean Lamper, dan sekitarnya membuat Jalan Gajah rawan tergenang.

Ke depannya, di samping pembangunan jalan dan peningkatan jalan dari aspal ke beton rigid, DPU juga akan membenahi saluran drainasenya. Dengan demikian, jika pun masih terjadi genangan, diharapkan air akan lebih cepat surut.

“Elevasi jalan kita ada peninggian, ada LPA (Lapisan Pondasi Atas) antara 20 - 25 cm, kemudian betonnya sendiri K 100-nya untuk LC lantai kerjanya itu K100 ada 5 cm dan beton rigid K350-nya 25cm, jadi total betonnya ada 30 cm dan LPA-nya kurang lebih 30cm. Peninggian kurang lebih hampir 60cm, pelebaran jalan 7,5 m,” ungkap Tunggul.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network