TEGAL, iNewsJatenginfo.id - Operasi pasar sembako murah terus dilakukan di daerah. Di Kota Tegal, Jawa Tengah, pasar sembako murah diserbu ratusan warga, mereka berdesakan saling dorong saat akan membeli kupon sembako murah berisi lima kilogram beras medium satu liter minyak goreng kemasan dan satu kilogram gula pasir, Rabu (28/9/).
Anak-anak yang digendong para ibu yang mengantre terdengan menangis. Pasar murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal itu membengkak dari 400 paket menjadi seribu paket karena membludaknya
warga.
Operasi pasar murah yang diinisiasi TPID Pemkot Tegal tersebut digelar di Pasar Pagi Kota Tegal. Akibat aksi saling dorong ratusan warga, sejumlah anak dan balita yang digendong ibunya menangis di tengah berdesakan dan saling dorong. Sejumlah petugas Satpol PP dan polisi, kualahan mengatur antrean agar tidak saking dorong.
Sejumlah warga mengaku rela berdesakan lantaran ingin membeli sembako murah, seperti beras jenis medium lima kilogram yang dijual Rp5.000, minyak goreng Rp8.000 dan gula pasir yang dijual Rp8.500/kg.
Niah, salah seoran warga yang ikut mengantre, menuturkan harga sembako yang dijual di depan Pasar Pagi Kota Tegal itu, lebih murah separuhnya ketimbang harga sembako yang dijual di pasaran.
"Harganya lenih murah separo dari harga di pasaran yang biasa saya belu," tutur Niah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, M Taufik Amrozy, menuturkan operasi pasar sembako murah akan disebar di beberapa titik pasar tradisional di Kota Tegal dan enam kabupaten kota di eks Karsidenan Pekalongan sampai dengan akhir 2022.
Taufik menyebut antusias masyarakat yang tinggi. mengakibatkan pihaknya menambah dari 400 paket menjadi seribu paket.
"Kota Tegal merupakan salah satu kota dari tiga kota di Jawa Tengah dengan inflasi 6,05 persen," terang taufik
Menurut Taufik, sejumlah harga komoditas pertanian seperti cabai mulai turun. Sedangkan untuk beras justru mulai merangkak naik.
"Kami bersama tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Tegal, menggelar operasi pasar untuk menekan inflasi sekaligus menigkatkan daya beli masyarakat," terang Taufik
Warga yang notabene para emak emak tersebut berharap operasi pasar digelar minimal satu bulan sekali untuk membantu warga di tengah naiknya harga kebutuhan pokok paska naiknya harga BBM.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait