SEMARANG, iNewsJatenginfo.id – Rata-rata masyarakat di Kota Semarang memiliki harapan hidup yang cukup panjang. Dibandingkan dengan kota besar lainnya, harapan hidup masyarakat Kota Atlas masih lebih lama dengan selisih hingga tiga tahun.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada tahun 2021 harapan hidup masyarakat Semarang mencapai 77,51 tahun. Sementara, rata-rata angka harapan hidup di kota besar lainnya masih di bawah Kota Semarang.
Seperti Kota Surabaya dengan harapan hidup 74,18 tahun, Kota Bandung dengan 74,46 tahun, juga DKI Jakarta di angka 74,91 tahun.
Wali Kota Hendrar Prihadi menyampaikan, tingginya angka harapan hidup di Kota Semarang merupakan sebuah capaian yang harus dijaga bersama. Ia berharap agar masyarakat dapat terus menjaga penerapan hidup sehat, serta menjaga lingkungan sekitar bisa tetap sehat untuk ditinggali.
“Hari ini bisa kita mulai menerapkan pola hidup sehat,” katanya saat menyambangi warga di Kecamatan Ngaliyan, Minggu (25/9/2022).
Dikatakan, kesehatan merupakan hal penting pada jaman sekarang. Dengan hidup sehat, masyarakat bisa melakukan apa saja, seperti melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
“Dalam berbagai survei dikatakan bahwa orang yang ingin umurnya panjang harus menjalankan pola hidup sehat dan berolahraga. Olahraga dan kesehatan juga merupakan tuntutan di jaman sekarang,” ujar Hendi.
“Maka seluruh masyarakat yang hari ini dalam kondisi sehat, syukuri dan berbuat baik pada lingkungan serta bermanfaat untuk sesama. Mari kita bersama-sama membuat masyarakat semakin hebat,” ujarnya.
Selain menjaga hidup sehat dengan berolah raga, Hendi juga meminta masyarakat untuk tetap menjalin komunikasi. Silaturahmi tetap perlu untuk dilakukan sebagai pendekatan komunikatif di tengah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di jaman sekarang ini.
“Selain dengan berolah raga bisa ditambah juga dengan berkomunikasi, silaturahmi dalam berbagai bentuk apapun. Maka jaga makan, olah raga sehingga Bismillah akan menjadi orang yang sehat dan panjang umur,” katanya. (mg arif)
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait