Nekat Dirikan Tenda di Pendopo Bupati Karanganyar, Puluhan Massa Unjuk Rasa Nyaris Ricuh

Joko Piroso
Aksi puluhan massa unjuk rasa yang digelar warga Gedongan, Colomadu menagih janji Bupati Karanganyar Juliyatmono membongkar Black Arion tersebut nyaris ricuh. Foto: iNews.id/Bramantyo

KARANGANYAR, iNewsJatenginfo.id - Aksi puluhan massa unjuk rasa yang digelar warga Gedongan, Colomadu menagih janji Bupati Karanganyar Juliyatmono membongkar Black Arion tersebut nyaris ricuh.

Pantauan iNews.id, secara bergelombang massa berkumpul di Monumen Sayang Ibu yang letaknya didepan kantor Dinas Bupati Karanganyar selepas sholat Jumat, sekira pukul 12.30 WIB.

Massa berkumpul, mereka melakukan aksi long march membentangkan spanduk menuju kantor Bupati. Kedatangan massa ini pun telah diantisipasi petugas Satpol PP dibantu puluhan aparat dari Polres Karanganyar dengan menutup gerbang pintu masuk ke halaman Kantor Bupati.

Sambil berorasi, massa pun meminta Bupati untuk keluar dari dalam kantor menemui mereka. Dalam orasinya, salah satu tokoh warga Desa Gedongan, Bandung Gunadi, mengatakan kedatangan mereka ke kantor Bupati bukan untuk audensi. Mereka datang untuk menagih janji Bupati membongkar Kafe Black Arion.

"Kami datang ke sini (Kantor Bupati Karanganyar) bukan untuk Audensi. Kami datang hanya untuk menagih janji yang pernah diucapkan Bupati saat menerima warga. Dalam audensi itu, Bupati tidak hanya menutup Kafe Black Arion. Tapi membongkar kafe tersebut,"papar Bandung Gunadi, Jumat (23/9/2022).

Bahkan dalam aksi itupun, massa memutar rekaman pernyataan Bupati yang pernah menyatakan akan membongkar kafe Black Arion secara berulang-ulang sambil memutar lagu yang pernah dibawakan Iwan Fals 'Bongkar'.

Aparat Kepolisian mencoba memberikan solusi pada para pengunjuk rasa dengan mempersilahkan perwakilan massa untuk masuk. Kendati begitu, tawaran dari aparat kepolisian yang mempersilahkan 8 perwakilan untuk masuk ditolak.

"Sekali lagi kami tidak butuh audensi. Yang kami butuhkan, Kafe Black Arion dibongkar. Kami akan masuk dan mendirikan tenda dihalaman Kantor Bupati hingga Kafe itu dibongkar,"teriak Bandung yang direspon oleh puluhan pengunjuk rasa mencoba masuk.

Namun upaya itupun gagal karena penjagaan yang ketat. karena tak bisa masuk, akhirnya, para pengunjuk rasa inipun mendirikan tenda di depan gerbang masuk Kantor Bupati karanganyar.

Melihat situasi memanas, akhirnya sejumlah pejabat Pemkab ini menemui peserta aksi. Di antaranya Asisten I Sekda, Rusmanto, Asisten II Sekda Titis Sri Jawoto, dan Kepala Inspektorat, Zulfikar Hadid. Namun peserta menolak dan hanya mau ditemui Bupati Juliyatmono.

Suasana semakin memanas saat massa melihat pasukan anti huru hara mulai disiagakan di halaman Kantor Bupati. Hingga bubaran pegawai Bupati Juliyatmono belum juga menemui mereka, massa pun akhirnya memutuskan untuk bergeser menuju kediaman pribadi.

Akhirnya beberapa perwakilan massa ini pun bergerak menuju kediaman pribadi Bupati Juliyatmono. Melihat massa bergeser, aparat Keamanan pun bergerak cepat mengamankan kediaman pribadi Bupati.

Kedatangan massa dikediaman Bupati Juliyatmono tinggal, langsung diblokade aparat. Satu unit Water Cannon serta anjing pelacak dan pasukan anti huru hara inipun sudah disiagakan 100 meter dari kediaman pribadi Bupati.

Akhirnya melihat penjagaan yang begitu ketat dari aparat keamanan, massa inipun kembali ketitik awal aksi. Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Anjar Waskito mengatakan semula massa ingin menggelar aksi didepan rumah pribadi Bupati Juliyatmono. Namun, setelah diberi penjelasan, massa inipun bisa menerima dan akhirnya bersedia membubarkan diri.

"Kami tadi coba beri pengertian pada massa, kalau ini masalah kedinasan bukan masalah pribadi. Sehingga tidak tepat bila aksi digelar didepan rumah pribadi. Kedua, kami juga memberi pengertian bila mereka mengajukan ijin aksi didepan kantor Bupati bukan dirumah pribadi,"papar Kompol Purbo.

Sekedar memberitahu, sebelumnya Pemerintah Desa (Pemdes) Gedongan, memerintahkan pengosongan kafe Black Arion di wilayah mereka. Pemdes meminta pengelola mengosongkan kafenya dalam waktu 2 x 24 jam sejak Jumat (9/9/2022).

Kepala Desa (Kades) Gedongan, Tri Wiyono, mengatakan jika hingga batas waktu tersebut pengelola belum mengosongkan kafe, pihaknya akan meminta bantuan Bupati atau Pemkab Karanganyar untuk menyelesaikan kasus penyalahgunaan lahan kas desa. Kasus ini sudah berlarut-larut selama kurang lebih dua tahun.

“Hari ini kami langsung meminta staf untuk membuat surat perintah pengosongan kafe Black Arion. Dalam waktu 2 x 24 jam atau sampai Minggu kafe sudah harus kosong. Kalau tidak, kami akan meminta bantuan Bupati/Pemkab Karanganyar untuk melakukan pengosongan,” ujarnya kala itu.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network