SURABAYA, iNewsJatenginfo.id - Sukses Kopi Kapal Api menjadi brand kopi kemasan paling populer di tanah air tak lepas dari peran Soedomo Mergonoto. Tak disangka, CEO Kopi Kapal Api itu tenyata mengawali usaha warisan orang tuanya dengan menjadi penjual kopi keliling.
Soedomo lahir di Surabaya 3 Juni 1950 dari pasangan Go Soe Loet dan Poo Guan Cuan. Cikal bakal kerajaan usaha Kapal Api dimulai oleh Go Soe Loet, ayah Soedomo pada 1927. Ayah Soedomo memutuskan untuk memberikan nama Kapal Api karena erat dengan kenangan alat transportasi yang digunakan pria asal Fujian, China itu saat berlayar ke Indonesia.
Saat itu, Go Soe Loet dan dua saudaranya naik kapal api ke Hindia Belanda tahun 20-an. Di mana dia memulai usaha kopi itu dilakukan di rumahnya yang tidak terlalu besar, hanya berukuran 7 x 70 meter di daerah Pecinan, Surabaya.
Kopi Kapal Api Dijual Keliling Kampung hingga Iklan di Televisi
Soedomo diminta membantu orang tuanya mengurus usaha kopi keluarganya. Pada tahun 1967, dia mulai intens membantu mempromosikan dagangan sang ayah dengan menjadi sales keliling. Soedomo mengayuh sepeda onthel keliling kampung dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk mempromosikan kopi dagangan ayahnya.
Soedomo Mergonoto melihat peluang untuk memasarkan produknya agar lebih dikenal dengan memasarkannya di stasiun televisi yang pada saat itu media yang berkembang di Indonesia adalah TVRI pada tahun 1980.
Kapal Api menjadi satu-satunya perusahaan kopi yang memasang iklan di televisi. Berkat kejelian dan keberaniannya memasarkan produknya di televisi, pada saat itu mulai terjadi perkembangan pesat dalam perusahaannya.
Kopi Kapal Api Tembus Pasar Luar Negeri
Pemasaran yang dilakukan Soedomo membawa dampak baik bagi perkembangan Kopi Kapal Api. Perusahaannya pun mengupgrade mesin-mesin produksinya untuk memenuhi kebutuhan pasar yang semakin besar.
Produk kopinya mulai memasuki pasar global pada rentang tahun 1985. Kopi Kapal Api melakukan ekspansi bisnis pertamanya ke Arab Saudi. Kemudian ke Hongkong pada tahun 1987.
Setelah itu disusul Malaysia dan Taiwan pada tahun 1990. Saat ini, bisnis kopi yang didirikan Soedomo mampu mempekerjakan lebih dari 10 ribu karyawan yang tersebar di seluruh wilayah.
Tak sampai di situ Soedomo Mergonoto memperbanyak lagi produksi dengan merek kopi lainnya seperti kopi ABC dan Excelso. Pada tahun 1994 Soedomo Mergonoto juga mendirikan bisnis minuman dalam kemasan seperti Coffee Cream, Milk Coffee, Ice Mony.
Di pasar kopi lokal, PT Kapal Api Global dikabarkan sudah menguasai 60 persen pangsa pasar kopi di tanah air. Karena kesuksesannya dalam penjualan kopi, produsen PT Kapal Api Global, mulai berhasil menelurkan produk-produk konsumer lainnya. Mereka juga punya kafe hingga jadi produsen mesin kopi.
Makna di Balik Kapal Api
Saat ini, bisnis kopi yang didirikan Soedomo mampu mempekerjakan lebih dari 10 ribu karyawan yang tersebar di seluruh wilayah.
Nama Kapal Api sendiri diambil dari pengalaman keluarga yang awalnya memasarkan kopi di pelabuhan Tanjung Perak. Sementara itu, logo kemasan kopi yang berbentuk kapal bermakna harapan baru, semangat juang dan teknologi.
Tujuh tahun setelah PT Santos Jaya Abadi berdiri, Kopi Kapal Api milik Soedomo berhasil melakukan ekspor ke mancanegara setelah merajai pasar kopi Nusantara.
Keuletan Soedomo Mergonoto sebagai CEO PT Kapal Api dalam berbisnis ini bisa dilihat juga dari kegigihannya membangun usaha yang lainnya, yaitu dengan menggarap ladang distribusi consumer goods pada PT Fastrata Buana.
Di tahun 2000 ia mengakuisisi PT Inasentra Unisatya produsen aneka permen, dan juga bisnis klinik kecantikan dengan target golongan kelas sosial yang berbeda, menengah dan menengah ke atas bernama Miracle dan Melliderma di Surabaya.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait