PEKALONGAN, iNewsJatenginfo.id — Kebayang nggak bagaimana rasanya menjadi petugas pengibar bendera saat upacara peringatan Kemerdekaan Indonesia di hadapan pejabat publik seperti Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD dan tokoh-tokoh penting lainnya di Kota Pekalongan? Tentu, hal itu membanggakan. Tak hanya diri sendiri, melainkan menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga.
Sebab, selain menjadi pusat perhatian orang-orang penting, juga menjadi pusat perhatian masyarakat. Sorotan kamera para juri warta pun akan membidiknya. Berkali-kali pula jepretan kamera dihasilkan.
Di lain hal, namanya menjadi populer. Jika beruntung, mungkin juga ia akan diincar oleh berbagai perusahaan untuk dijadikan bintang iklan. Bisa juga diincar sejumlah perguruan tinggi agar menjadi mahasiswanya dengan iming-iming beasiswa, dan banyak lagi keuntungan lainnya.
Begitu gemilangnya gambaran masa depan yang mungkin saja diperoleh. Seolah-olah ada previlage tersendiri yang didapat.
Namun, di balik segala previlage itu, Walikota Pekalongan, Ahmad Afzan Arslan Djunaid mengingatkan, agar hal-hal semacam itu jangan sampai membuat jumawa. Sebaliknya, kebanggaan itu justru akan benar-benar dapat dirasakan apabila dimiliki secara bersama-sama oleh seluruh pasukan pengibar bendera.
Hal itu diungkap Walikota Aaf saat mengukuhkan 71 pelajar SMA/SMK sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Sang Merah Putih Kota Pekalongan Tahun 2022 di Gedung Pusat Informasi Budaya Batik (PBB) Kota Pekalongan, Senin malam, (15/8/2022).
Pada kesempatan itu, Walikota Pekalongan menyampaikan apresiasinya kepada 71 pelajar tersebut. "Saya melihat semangat dan dedikasi mereka luar biasa, para anggota paskibraka sungguh-sungguh dalam berlatih," kata Aaf.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait