KTN di Temanggung Diresmikan KTN untuk Program Deradikalisasi Eks Napiter

Didik Dono Hartono
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar memukul kentongan dalam peresmian KTN di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Rabu (27/7). Foto: ANTARA/Heru Suyitno.

TEMANGGUNG, iNewsJatenginfo.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meresmikan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung. KTN merupakan program deradikalisasi berbasis kesejahteraan bagi para eks narapidana terorisme (napiter).

Peresmian KTN yang memanfaatkan lahan kopi seluas 10 hektare di lereng Gunung Sindoro, merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara BNPT, Pemkab Temanggung, dan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah pada 16 Juni 2022.

Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan, selain di Temanggung KTN juga dibuat di Jawa Barat, Jawa Timur, NTB, dan Sulawesi Tengah.

"KTN di Desa Bansari ini merupakan konsep kesejahteraan untuk mitra deradikalisasi dengan mengedepankan konsep ekonomi, edukasi, dan pariwisata," kata Boy Rafli Amar, Rabu (27/7).

Ia menyampaikan, jika melihat lingkungan alam yang ada di Desa Bansari, tiga aspek tersebut bisa terpenuhi karena daerah ini juga merupakan tujuan wisata.

Menurut dia, pemilihan Desa Bansari sangat tepat dan memiliki nilai tinggi untuk dapat mengedepankan tiga aspek tersebut.

"Ketiga aspek tersebut pendekatan yang kami yakini pada akhirnya bisa mereduksi radikalisasi yang berkembang atau yang memang telah tumbuh berkembang di kalangan sebagian kecil masyarakat Indonesia. Bahkan teman-teman yang berasal dari latar belakang telah menjalani hukuman di lapas sebagai bagian dari reintegrasi sosial, maka program ini adalah salah satunya yang kami kembangkan," katanya.

Ia menyampaikan, KTN ini konsepnya adalah bidang ekonomi, terutama UMKM dan khususnya lagi adalah mengembangkan pertanian bekerja sama dengan pihak koperasi yang kemudian mitra deradikalisasi BNPT itu masuk menjadi anggota koperasi.

"Kami berharap kemandirian ekonomi di kalangan mereka akan lebih bisa tercapai, ketimbang khawatir ketika mereka tidak ada kegiatan dalam proses reintegrasi dengan masyarakat kembali lagi menjadi residivis," katanya.

Boy Rafli menuturkan, kalau mereka menjadi residivis lagi akan merepotkan. Banyak lagi masyarakat yang terpapar, banyak lagi orang yang menjadi korban, dan tidak habis-habis.

"Ikhtiar ini tentunya bukan satu-satunya, tetapi ini sebuah upaya yang lebih komprehensif yang coba diterapkan BNPT dengan melibatkan semua pihak," katanya.

Editor : Iman Nurhayanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network