CHIANG MAI, iNewsJatenginfo.id - Akademisi dari Universitas Chiang Mai yang mempelajari seorang peternak di Thailand memiliki lahan perkebunan ganja, yang mencoba memberikan makanan pada ayam. Tak disangka hasilnya diluar dugaan.
Di mana mereka mempelajari 1.000 ekor ayam di peternakan organik Pethlanna Ong-ard, di Lampang.
Hasilnya menunjukkan bahwa ganja dapat membantu mengurangi ketergantungan petani pada antibiotik hingga membuat daging jadi berkualitas unggul.
"Saya mencoba menemukan level yang cocok untuk dapat membantu meningkatkan kekebalan dan kinerja tanpa efek buruk,” kata Chompunut dilansir The Guardian, Minggu (19/6).
Selama pengamatannya, Chompunut melihat ayam-ayam tersebut apa dampak ganja terhadap pertumbuhan mereka, kerentanan terhadap penyakit, dan untuk melihat apakah daging dan telur mereka berbeda kualitasnya, atau apakah mengandung cannabinoids.
Dengan memberikan makan berupa air direbus dengan daun ganja, sementara yang lain diberi makan yang dicampur dengan daun yang dihancurkan.
Kadar tetrahydrocannabinol (THC), zat psikoaktif tanaman yang membuat orang merasa tinggi, dan cannabidiol (CBD), senyawa yang tidak memberikan pengguna tinggi, dalam daun berkisar antara 0,2 hingga 0,4%. Tidak ada perilaku abnormal yang diamati pada ayam.
"Pada tingkat intensitas yang kami berikan kepada mereka, itu tidak akan membuat ayam tinggi (adanya perubahan)," katanya.
Walaupun belum dipublikasikan hasil positif terhadap kualitas ayam itu.
Ternyata ayam yang diberi suplemen ganja cenderung mengalami sedikit kasus bronkitis burung, dan kualitas dagingnya dinilai dari komposisi protein, lemak dan kelembapannya, serta kelembutannya lebih unggul.
Kendati demikian, Thailand telah melonggarkan undang-undang tentang ganja selama beberapa tahun terakhir, pertama-tama melegalkan ganja untuk tujuan medis dan kemudian mengizinkan perusahaan untuk menjual produk mengandung rami dan CBD.
Bulan ini, pemerintah Thailand menghapus ganja dan tanaman rami dari daftar narkotikanya, meskipun masyarakat diperingatkan untuk tidak merokok di tempat umum.
Editor : Iman Nurhayanto
Artikel Terkait